BREAKING NEWS :
Loading...

Meminta Maaf Tetapi Tidak Dimaafkan , Apakah Masih Dosa ?



Portal Aswaja - Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Meski mahluk yang paling sempurna, manusia tetaplah mahluk yang berlumuran dosa.

Seperti firman Allah dalam hadits qudsi :

( يا عبادي إنكم تخطئون في الليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعاً فاستغفروني أغفر لكم ) صحيح مسلم 
Artinya : “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat salah pada malam dan siang, dan Aku mengampuni semua dosa, maka minta mapunlah kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuni kalian.”(Shahih Muslim)

Bahkan Allah sudah berfirman bahwa manusia memang tempatnya salah dan dosa. Tetapi Allah adalah Dzat yang Maha Pengampun. Sebesar apapun dosa kita terhadap Allah, Allah pasti akan mengampuni jika kita meminta maaf dengan tulus dan sungguh-sungguh.

Lalu bagaimana jika kita berbuat salah kepada sesama manusia?

Sesungguhnya kita sesama umat muslim adalah saudara. Kita saling terkait satu sama lain. Layaknya badan, jika tangan sakit maka sekujur tubuh pun rasanya sakit.

Rasulullah bersabda yang artinya : “Perumpamaan kaum mukminin dalam kecintaan dan kasih sayang mereka adalah bagaikan satu jasad, apabila satu anggota tubuh sakit maka seluruh badan akan susah tidur dan terasa panas.” (HR. Muslim 2586).

Rasulullah pun selalu mengajarkan kita untuk saling berbuat baik kepada sesama umat muslim. Dahulu ketika Rasulullah berdakwah dan tidak diterima, bahkan diusir secara brutal oleh kaum Yahudi Rasulullah tidak pernah berbuat buruk, bahkan mendoakan agar mereka mendapat hidayah dari Allah.

Rasulullah bersabda  yang artinya : “Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot (tidak menyapa) saudaranya lebih dari 3 hari.” (HR. Bukhari 6237 dan Muslim 2560)

Dari sabda Rasulullah tersebut kita tahu bahwa memang kita dilarang saling mendiamkan atau memusuhi sesama umat muslim.

Lalu bagaimana jika kita sudah terlanjur berbuat salah, kemudian meminta maaf tetapi orang tersebut tidak mau memaafkan?

 Ya, taubatnya teranggap sah apabila dia memang bersungguh-sungguh dalam bertaubat. asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah berkata :
وإذا بذل ما يستطيع من طلب إحلاله منه، فأبى من له حق، فإنه مع التوبة الصادقة النصوح يقضي الله عز وجل عنه ما تحمله لأخيه
Artinya : “Apabila ia telah berupaya secara maksimal untuk meminta maaf namun saudaranya tetap enggan memaafkan, sedang taubatnya jujur lagi tulus maka Allah subhanahu wa ta’ala yang akan menuntaskan kesalahan yang ia perbuat pada saudaranya.”(Fataawa Nuur ‘alad Darb, kaset no. 248)
Karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Tidak mungkin hambanya meminta maaf sungguh-sungguh tetapi tidak dimaafkan, begitu juga dengan urusan kesalahan kepada sesama manusia. Jadi kita hanya perlu meminta maaf dengan sungguh-sungguh agar dimaafkan, karena kita hanya manusia biasa yang penuh dengan dosa. Untuk dimaafkan atau tidak serahkan kepada Allah. Allah yang Maha Adil. 

Lalu bagaiman dengan orang yang tidak mau memaafkan? Apakah Dosa? 

Rasulullah bersabda yang artinya : 
“Barangsiapa yang didatangi  saudaranya yang hendak meminta maaf ,hendaklah memaafkannya,apakah ia berada dipihak  yang benar ataukah yang salah, apabila tidak melakukan hal  tersebut (memaafkan) , niscaya tidak akan mendatangi telagaku (di akhirat) (HR Al-Hakim).

Wallahu a'lam.



No comments

Powered by Blogger.