Pantas Saja, Ternyata ini Salah Satu Fatwa Ngawur Khalid Basalamah
Lagi-lagi ustadz
wahhabi bernama Dr. Khalid Basalamah, MA atau
Khalid Zeed Abdullah Basalamah melontarkan 'fatwa sesat' melarang
penggunakan kata "Sayyidina" untuk Nabi Muhammad SAW.
Portal Aswaja
Menurut, doktor lulusan S1 universitas Islam Madinah dan
pernah mengambil S3 di universitas Tun Abdul Razzak (Malaysia) itu penggunaan
"Sayyidina" berarti merendahkan derajat Nabi Muhammad SAW karena kata
yang paling mulya adalah Nabi dan Rasul.
"Ini (kata
Sayyidina) kalau diucapkan kepada Nabi Saw menurunkan derajat Nabi Saw, karena
kata yang lebih mulya, lebih tinggi adalah Nabi dan Rasul.", kata pria
kelahiran Makassar, 1 Mei 1975 tersebut.
Khalid Basalamah juga mengajak umat Islam untuk meninggalkan
penggunaan kata Sayyidina. "Kalau saran saya, dan kembali pendapat para
ulama, lebih baik kata Sayyidina ditinggalkan dari Nabi Saw karena akan
menurunkan derajat beliau Saw", clotehnya lagi.
Fatwa menyesatkan Khalid Basalamah itu dapat disaksikan di
video Youtube https://www.youtube.com/watch?v=6tQAbXzXgKA&feature=youtu.be
dengan durasi kurang lebih 6 menit disertai bantahan terhadap ustadz wahhabi
tersebut.
Pertama, Khalid Basalamah (baca; Bermasalah) mengajak
kembali kepada pendapat ulama. Ulama yang mana, ini patut dipertanyakan. Kalau
Khalid boleh kembali ke pendapat ulama, yang lain tentu juga boleh.
Kedua, menurut Khalid, kata Sayyina merendahkan Nabi.
Pernyataan Khalid adalah pernyataan sesat yang berasal dari kejahilannya.
Disini kita ketahui bahwa lulusan S1 Madinah itu tidak
menjamin kualitas pengetahuan seseorang. Sehingga, jangan terpana dengan
spanduk-spanduk kajian wahhabi yang sering kali menggunakan nama "Lulusan
Madinah", atau lainnya. Semua itu kembali kepada kemampuan akal orang yang
belajar.
Ternyata Allah SWT juga menggunakan kata "Sayyid"
untuk nabinya, sebagaimana terdapat didalam QS. Ali Imran 3: 39,
فَنَادَتْهُ
الْمَلآئِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي
فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللّهَ يُبَشِّرُكَ
بِيَحْيَـى مُصَدِّقاً بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَسَيِّداً
وَحَصُوراً وَنَبِيّاً مِّنَ الصَّالِحِينَ
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia
tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan
kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi SAYYID, menahan diri (dari hawa
nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".
Nabi Muhammad SAW juga menggunakan kata Sayyid, sebagaimana
sabda beliau Saw:
أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ
"Aku adalah sayyid (pemimpin) umat manusia kelak di
hari kiamat" (HR. Al Bukhari)
Ketiga, benarkah para ulama tidak menggunakan kata Sayyidina
ketika menyebut nama Nabi Muhammad SAW?. Didalam video berikut ini, ternyata
para ulama di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha juga kerap kali
menggunakan kata Sayyidina dalam berbagai kesempatan, misalnya ketika takbiran
hari raya dan lainnya.
Sebagai tambahan, yang keempat, Ibnu 'Umar ra. (sahabat)
sudah bisa memakai kata Sayyid. Disebutkan didalam hadits yang dinilai shahih
oleh ulama Wahhabi Al-Albani.
(حديث ابن عمر: ” أنه
كان إذا دعى ليزوج
قال: الحمد لله وصلى
الله على سيدنا محمد
, إن فلانا يخطب إليكم
فإن أنكحتموه فالحمد لله وإن
رددتموه فسبحان الله ” (2/145) . * صحيح.
أخرجه البيهقى (7/181)
Hadis Ibnu Umar bahwa jika beliau diundang untuk menikahkan,
beliau berkata: “Segala puji milik Allah. Rahmat Allah semoga dihaturkan pada
Sayyidina Muhammad. Sungguh fulan melamar pada kalian. Jika kalian menikahkam
maka alhamdulillah. Jika kalian menolak maka subhanallah” (Dikeluarkan oleh
al-Baihaqi). Syaikh Albani: “SAHIH” (Irwa’ al-Ghalil fi Takhrij Manar as-Sabil,
6/221)
Waspadai pemikiran sesat seperti Basalamah tersebut.
Kak apakah orang yg tidak menyebut sayyidina akan mendapat dosa ???
ReplyDeleteSi basalamah yg bermasalah...
ReplyDeletebukan berdosa ga pakai Sayidina. tapi bagi saya pribadi dulu pas diajar bapak, masak sama guru kita aja kita nggak pernah langsung nyebut namanya karena hormat dan ga Mau kurang ajar.
ReplyDeletemasa ke Rasullullah yang lebih kita sayangi kita sebut njambal ? (istilah Jawa)
Semoga ustadz Khalid Basalamah mendapat nur dari Allah shg tidak sering mempersoalkan masalah masalah khilafiyah yg tdk prinsip dalam islam dan berpotensi memecah belah kerukunan dan kebebasan memilih paham dan aliran dalam islam.....aamiin.
ReplyDeleteAstagfirullah, sy aja yg meskipun agamax msh pas2an paham dgn pembahasan ust khalid soal pembahasan sayyidina ,ini sy ksh link nya dgrkan dgn hati-pikiran jernih jgn dgn kebencian
ReplyDeletehttps://youtu.be/te9iG5wGY58
satu kata akhi, transfer pahala, fadhal kan rugi sendiri
ReplyDelete