5 Risalah Hasil Musyawarah 99 Ulama Khos Nahdlatul Ulama di Rembang (Risalah Rembang)
Hasil Musyawarah 99 Ulama Khos Nahdlatul Ulama
Portal Aswaja
Para ulama khas Nahdlatul Ulama mengadakan silaturahim di Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang Jawa Tengah pada Kamis (16/3). Silaturahim tersebut membuah hasil dengan nama "Risalah Sarang". Berikut isinya:
ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑِﺴْﻢِ
ﺃُﺩْﻉُ ﺇِﻟَﻰٰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺭَﺑِّﻚَ ﺑِﺎﻟْﺤِﻜْﻤَﺔِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻮْﻋِﻈَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔِ ۖ ﻭَﺟَﺎﺩِﻟْﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟَّﺘِﻲ ﻫِﻲَ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ۚ ﺇِﻥَّ ﺭَﺑَّﻚَ ﻫُﻮَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﻤَﻦْ ﺿَﻞَّ ﻋَﻦْ ﺳَﺒِﻴﻠِﻪِ ۖ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﺎﻟْﻤُﻬْﺘَﺪِﻳﻦَ
( ﺍﻟﻨﺤﻞ : ١٢٥ )
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
(An-Nahl: 125)
ﻟِﻠْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎﻙَ ﻭَﻣَﺎ
( ١٠٧ : ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ )
“Kami (Allah) tidak mengutus engkau (Muhammad ) kecuali sebagai pembawa rahmat bagi semesta”
(QS. Al-Anbiya`: 107)
ﻣَﺎ ﺃَﻓَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻰٰ ﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻘُﺮَﻯٰ ﻓَﻠِﻠَّﻪِ ﻭَﻟِﻠﺮَّﺳُﻮﻝِ ﻭَﻟِﺬِﻱ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰٰ ﻭَﺍﻟْﻴَﺘَﺎﻣَﻰٰ ﻭَﺍﻟْﻤَﺴَﺎﻛِﻴﻦِ ﻭَﺍﺑْﻦِ ﺍﻟﺴَّﺒِﻴﻞِ ﻛَﻲْ ﻟَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺩُﻭﻟَﺔً ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﺄَﻏْﻨِﻴَﺎﺀِ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ۚ ﻭَﻣَﺎ ﺁﺗَﺎﻛُﻢُ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝُ ﻓَﺨُﺬُﻭﻩُ ﻭَﻣَﺎ ﻧَﻬَﺎﻛُﻢْ ﻋَﻨْﻪُ ﻓَﺎﻧْﺘَﻬُﻮﺍ ۚ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ۖ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺷَﺪِﻳﺪُ ﺍﻟْﻌِﻘَﺎﺏِ
( ﺍﻟﺤﺸﺮ : ٧ )
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
(Al-Hasyr: 7)
ﻳٰۤﺎَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍٰﻣَﻨُﻮﺍ ﺍِﻥ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢ ﻓَﺎﺳِﻖٌ ﺑِﻨَﺒَﺎٍ ﻓَﺘَﺒَﻴَّﻨُﻮﺍ ﺍَﻥ ﺗُﺼِﻴﺒُﻮﺍ ﻗَﻮﻣًﺎ ﺑِﺠَﻬَﺎﻟَﺔٍ ﻓَﺘُﺼﺒِﺤُﻮﺍ ﻋَﻠٰﻰ ﻣَﺎ ﻓَﻌَﻠﺘُﻢ ﻧٰﺪِﻣِﻴﻦَ ( ﺍﻟﺤﺠﺮﺍﺕ : ٦ )
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
(Al –Hujurat: 6)
ﻻَﺧَﻴْﺮ ﻓِﻲ ﻛَﺜِﻴْﺮٍ ﻣِﻦْ ﻧَﺠْﻮَﺍﻫُﻢ ﺇﻻَّ ﻣَﻦْ ﺃَﻣَﺮَ ﺑِﺼَﺪَﻗَﺔٍ ﺃَﻭْ ﻣَﻌْﺮُﻭْﻑٍ ﺃًﻭْ ﺇِﺻْﻼَﺡٍ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﻨَّﺄﺱِ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﻔْﻌَﻞْ ﺫَﻟِﻚَ ﺇِﺑْﺘِﻐَﺎﺀَ ﻣَﺮْﺿَﺎﺕِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻓَﺴَﻮْﻑَ ﻧُﻮْﺗِﻴْﻪِ ﺃَﺟْﺮﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤﺎ
( ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ : ١١٤ )
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahalanya yang besar.
(An Nisa: 114)
ﺍﻣُﻴَﺴِّﺮً ﻣُﻌَﻠِّﻤًﺎ ﺑَﻌَﺜَﻨِﻲ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ، ﻣُﺘَﻌَﻨِّﺘًﺎ ﻭَﻻ ﻣُﻌَﻨِّﺘًﺎ ﻳَﺒْﻌَﺜْﻨِﻲ ﻟَﻢْ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ
( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ )
“Sesungguhnya Allah tidak mengutusku (Muhammad ) sebagai orang yang mempersulit atau memperberat para hamba. Akan tetapi Allah mengutusku sebagai pengajar yang memudahkan
(HR. Muslim).
ﺍﻟْﺄَﺧْﻠَﺎﻕِ ﻣَﻜَﺎﺭِﻡَ ﻟِﺄُﺗَﻤِّﻢَ ﺑُﻌِﺜْﺖُ ﺇِﻧَّﻤَﺎ
( ﺭﻭﺍﻩ ﺑﻴﻬﻘﻲ )
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia” (HR. Al-Baihaqi)
ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻓِﻲ ﻣَﻦْ ﻳَﺮْﺣَﻤْﻜُﻢْ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻓِﻲ ﻣَﻦْ ﺍﺭْﺣَﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤﻦ ﻳَﺮْﺣَﻤُﻬُﻢْ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤُﻮﻥَ
( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ )
“Orang-orang yang menyayangi sesama, Sang Maha Penyayang menyayangi mereka. Sayangilah semua penduduk bumi niscaya penduduk langit akan menyayangimu” (HR. At-Tirmidzi)
ﻓَﺎﺍﻝ ﺗَّﻔَﺮُﻕُ ﺳَﺒَﺐُ ﺍﻟﻀُﻌْﻒِ ﻭَﺍﻟﺠِﺬْﻻَﻥِ ﻭَﺍﻟﻔَﺼْﻞِ ﻓِﻲ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﺍﻷَﺯْﻣﺎَﻥِ . ﺑَﻞْ ﻫُﻮَ ﻣَﺠْﻠَﺒَﺔُ ﺍﻟﻔَﺴَﺎﺩِ ﻭَﻣَﻄِﻴَّﺔُ ﺍﻟﻜَﺴَﺎﺩِ ﻭَﺩَﻋِﻴَّﺔُ ﺍﻟﺨَﺮَﺏِ ﻭﺍﻟﺪِّﻣَﺎﺭِ، ﻭَﺩَﺍﻫِﻴَﺔُ ﺍﻟﻌَﺎﺭِ ﻭَﺍﻟﺴَّﺘَّﺎﺭِ .
ﻓَﻜَﻢْ ﻣِﻦْ ﻋَﺎ ﺋِﻼَﺕٍ ﻛَﺒِﻴْﺮَﺓٍ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻓِﻲ ﺭَﻏَﺪٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻐَﻴْﺶِ ﻭَﺑُﻴُﻮْﺕٍ ﻛَﺜِﻴْﺮَﺓٍ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺃﻫِﻠَﺔً ﺑِﺄَﻫْﻠِﻬَﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﺑَّﺖْ ﻓِﻴْﻬِﻢ ﻋَﻘَﺎﺭِﺏُ ﺍﻟﺘَّﻨَﺰُﻉِ ﻭَﺳَﺮَﻯ ﺳُﻤُّﻬَﺎ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻬِﻢ، ﻭَﺃَﺧَﺬَ ﻣِﻨْﻬُﻢُ ﺍﻟﺸَﻴْﻄَﺎﻥُ ﻣَﺄْﺧَﺬَﻩُ ﺗَﻔَﺮَّﻗُﻮْﺍ ﺷَﺬَﺭَ ﻣَﺬَﺭَ ﻓَﺄَﺻْﺒَﺤَﺖْ ﺑُﻴُﻮْﺗَﻬُﻢْ ﺧَﺎﻭِﻳَﺔً ﻋَﻠَﻰ ﻋُﺮُﻭْﺳِﻬَﺎ
( ﺍﻟﺮﺋﻴﺲ ﺍﻷﻛﺒﺮ ﻟﺠﻤﻌﻴﺔ ﻧﻬﻀﺔ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﺸﻴﺞ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﻣﺤﻤﺪ ﻫﺎﺷﻢ ﺃﺷﻌﺮﻱ , ﻣﻘﺪﻣﺔ ﺍﻟﻘﺎﻧﻮﻥ ﺍﻷﺳﺎﺳﻲ ﻟﺠﻤﻌﻴﺔ ﻧﻬﻀﺔ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ )
Perpecahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan di sepanjang zaman.
Bahkan pangkal kehancuran dan kemacetan, sumber keruntuhan dan kebinasaan, dan penyebab kehinaan dan kenistaan. Betapa banyak keluarga keluarga besar, semula hidup dalam keadaan makmur, rumah-rumah penuh dengan penghuni, sampai satu ketika kalajengking perpecahan merayapi mereka, bisanya menjalar meracuni hati mereka dan syaithan pun melakukan perannya, mereka kocar-kacir tak karuan. Dan rumah-rumah mereka runtuh berantakan.
(Rais Akbar Jamiyah
Nahdlatul Ulama Hadlratussyekh
Muhammad Hasyim Asy’ari, Muqaddimah Qanun Asasi)
Bismillahirrahmanirrahim
1. Nahdlatul Ulama senantiasa mengawal Pancasila dan NKRI serta keberadaannya tidak dapat bisa dipisahkan dari keberadaan NKRI itu sendiri. Nahdlatul Ulama mengajak seluruh ummat islam dan bangsa
Indonesia untuk senantiasa mengedepankan pemeliharaan negara dengan menjaga sikap moderat dan bijaksana dalam menanggapi berbagai masalah. Toleransi, demokrasi dan terwujudnya akhlakul karimah dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat harus terus diperjuangkan bukan hanya demi keselamatan dan harmoni kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di Indonesia ini saja, tetapi juga sebagai inspirasi bagi dunia menuju solusi masalah-masalah peradaban yang dihadapi dewasa ini.
2. Lemahnya penegakan hukum dan kesenjangan ekonomi merupakan sumber-sumber utama kegelisahan masyarakat selain masalah-masalah sosial seperti budaya korupsi, rendahnya mutu pendidikan dan sumberdaya manusia, meningkatnya kekerasan dan kemerosotan moral secara umum. Pemerintah diimbau agar menjalankan kebijakan-kebijakan yang lebih efektif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut termasuk dengan menerapkan kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak kepada yang lemah (affirmatif) seperti reformasi agraria, pajak progresif, pengembangan strategi pembangunan ekonomi yang lebih menjamin pemerataan serta pembangunan hukum ke arah penegakkan hukum yang lebih tegas dan adil dengan tetap menjaga prinsip praduga tak bersalah dalam berbagai kasus yang muncul. Penyelenggaraan negara oleh pemerintah dan unsur-unsur lainnya harus senantiasa selaras dengan tujuan mewujudkan maslahat bagi seluruh rakyat (tasharraful imam manutun bi maslahatirroiyyah).
3. Perkembangan teknologi informasi, termasuk internet dan media-media sosial, serta peningkatan penggunaannya oleh masyarakat membawa berbagai manfaat seperti sebagai sarana silaturahmi nasrul ilmi taawwun alal birri dan sebagainya, tetapi juga mendatangkan dampak-dampak negatif seperti cepatnya penyebaran fitnah dan seruan seruan kebencian, propaganda radikalisme, pornografi, dan halhal lain yang dapat merusak moral dan kerukunan masyarakat. Pemerintah diimbau untuk mengambil langkah-langkah yang lebih efektif baik dalam mengatasi dampak-dampak negatif tersebut maupun pencegahanpencegahannya. Pada saat yang sama para pemimpin masyarakat dihimbau untuk terus membina dan mendidik masyarakat agar mampu menyikapi informasiinformasi yang tersebar secara lebih cerdas dan bijaksana sehingga terhindar dari dampak-dampak negatif tersebut.
4. Para pemimpin negara, pemimpin masyarakat, temasuk pemimpin
Nahdlatul Ulama agar senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat dengan senantiasa arif dan bijaksana dalam menjalankan tugas masing-masing dengan penuh tanggung jawab adil dan amanah dengan menomorsatukan kemaslahatan masyarakat dan NKRI.
5. Para ulama dalam majlis ini mengusulkan diselenggarakannya forum silaturrahmi di antara seluruh elemen-elemen bangsa untuk mencari solusi berbagai permasalahan yang ada, mencari langkah-langkah antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan perkembangan di masa depan serta rekonsiliasi diantara sesama saudara sebangsa. Nahdlatul Ulama diminta untuk mengambil inisiatif bagi terwujudnya forum tersebut.
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﻮﻓﻖ ﺇﻟﻰ ﺃﻗﻮﻡ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ
Sarang, 16 Maret 2017
Portal Aswaja
Para ulama khas Nahdlatul Ulama mengadakan silaturahim di Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang Jawa Tengah pada Kamis (16/3). Silaturahim tersebut membuah hasil dengan nama "Risalah Sarang". Berikut isinya:
ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑِﺴْﻢِ
ﺃُﺩْﻉُ ﺇِﻟَﻰٰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺭَﺑِّﻚَ ﺑِﺎﻟْﺤِﻜْﻤَﺔِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻮْﻋِﻈَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔِ ۖ ﻭَﺟَﺎﺩِﻟْﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟَّﺘِﻲ ﻫِﻲَ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ۚ ﺇِﻥَّ ﺭَﺑَّﻚَ ﻫُﻮَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﻤَﻦْ ﺿَﻞَّ ﻋَﻦْ ﺳَﺒِﻴﻠِﻪِ ۖ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﺎﻟْﻤُﻬْﺘَﺪِﻳﻦَ
( ﺍﻟﻨﺤﻞ : ١٢٥ )
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
(An-Nahl: 125)
ﻟِﻠْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎﻙَ ﻭَﻣَﺎ
( ١٠٧ : ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ )
“Kami (Allah) tidak mengutus engkau (Muhammad ) kecuali sebagai pembawa rahmat bagi semesta”
(QS. Al-Anbiya`: 107)
ﻣَﺎ ﺃَﻓَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻰٰ ﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻘُﺮَﻯٰ ﻓَﻠِﻠَّﻪِ ﻭَﻟِﻠﺮَّﺳُﻮﻝِ ﻭَﻟِﺬِﻱ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰٰ ﻭَﺍﻟْﻴَﺘَﺎﻣَﻰٰ ﻭَﺍﻟْﻤَﺴَﺎﻛِﻴﻦِ ﻭَﺍﺑْﻦِ ﺍﻟﺴَّﺒِﻴﻞِ ﻛَﻲْ ﻟَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺩُﻭﻟَﺔً ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟْﺄَﻏْﻨِﻴَﺎﺀِ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ۚ ﻭَﻣَﺎ ﺁﺗَﺎﻛُﻢُ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝُ ﻓَﺨُﺬُﻭﻩُ ﻭَﻣَﺎ ﻧَﻬَﺎﻛُﻢْ ﻋَﻨْﻪُ ﻓَﺎﻧْﺘَﻬُﻮﺍ ۚ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ۖ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺷَﺪِﻳﺪُ ﺍﻟْﻌِﻘَﺎﺏِ
( ﺍﻟﺤﺸﺮ : ٧ )
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
(Al-Hasyr: 7)
ﻳٰۤﺎَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍٰﻣَﻨُﻮﺍ ﺍِﻥ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢ ﻓَﺎﺳِﻖٌ ﺑِﻨَﺒَﺎٍ ﻓَﺘَﺒَﻴَّﻨُﻮﺍ ﺍَﻥ ﺗُﺼِﻴﺒُﻮﺍ ﻗَﻮﻣًﺎ ﺑِﺠَﻬَﺎﻟَﺔٍ ﻓَﺘُﺼﺒِﺤُﻮﺍ ﻋَﻠٰﻰ ﻣَﺎ ﻓَﻌَﻠﺘُﻢ ﻧٰﺪِﻣِﻴﻦَ ( ﺍﻟﺤﺠﺮﺍﺕ : ٦ )
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
(Al –Hujurat: 6)
ﻻَﺧَﻴْﺮ ﻓِﻲ ﻛَﺜِﻴْﺮٍ ﻣِﻦْ ﻧَﺠْﻮَﺍﻫُﻢ ﺇﻻَّ ﻣَﻦْ ﺃَﻣَﺮَ ﺑِﺼَﺪَﻗَﺔٍ ﺃَﻭْ ﻣَﻌْﺮُﻭْﻑٍ ﺃًﻭْ ﺇِﺻْﻼَﺡٍ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﻨَّﺄﺱِ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﻔْﻌَﻞْ ﺫَﻟِﻚَ ﺇِﺑْﺘِﻐَﺎﺀَ ﻣَﺮْﺿَﺎﺕِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻓَﺴَﻮْﻑَ ﻧُﻮْﺗِﻴْﻪِ ﺃَﺟْﺮﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤﺎ
( ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ : ١١٤ )
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahalanya yang besar.
(An Nisa: 114)
ﺍﻣُﻴَﺴِّﺮً ﻣُﻌَﻠِّﻤًﺎ ﺑَﻌَﺜَﻨِﻲ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ، ﻣُﺘَﻌَﻨِّﺘًﺎ ﻭَﻻ ﻣُﻌَﻨِّﺘًﺎ ﻳَﺒْﻌَﺜْﻨِﻲ ﻟَﻢْ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ
( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ )
“Sesungguhnya Allah tidak mengutusku (Muhammad ) sebagai orang yang mempersulit atau memperberat para hamba. Akan tetapi Allah mengutusku sebagai pengajar yang memudahkan
(HR. Muslim).
ﺍﻟْﺄَﺧْﻠَﺎﻕِ ﻣَﻜَﺎﺭِﻡَ ﻟِﺄُﺗَﻤِّﻢَ ﺑُﻌِﺜْﺖُ ﺇِﻧَّﻤَﺎ
( ﺭﻭﺍﻩ ﺑﻴﻬﻘﻲ )
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia” (HR. Al-Baihaqi)
ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻓِﻲ ﻣَﻦْ ﻳَﺮْﺣَﻤْﻜُﻢْ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻓِﻲ ﻣَﻦْ ﺍﺭْﺣَﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤﻦ ﻳَﺮْﺣَﻤُﻬُﻢْ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤُﻮﻥَ
( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ )
“Orang-orang yang menyayangi sesama, Sang Maha Penyayang menyayangi mereka. Sayangilah semua penduduk bumi niscaya penduduk langit akan menyayangimu” (HR. At-Tirmidzi)
ﻓَﺎﺍﻝ ﺗَّﻔَﺮُﻕُ ﺳَﺒَﺐُ ﺍﻟﻀُﻌْﻒِ ﻭَﺍﻟﺠِﺬْﻻَﻥِ ﻭَﺍﻟﻔَﺼْﻞِ ﻓِﻲ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﺍﻷَﺯْﻣﺎَﻥِ . ﺑَﻞْ ﻫُﻮَ ﻣَﺠْﻠَﺒَﺔُ ﺍﻟﻔَﺴَﺎﺩِ ﻭَﻣَﻄِﻴَّﺔُ ﺍﻟﻜَﺴَﺎﺩِ ﻭَﺩَﻋِﻴَّﺔُ ﺍﻟﺨَﺮَﺏِ ﻭﺍﻟﺪِّﻣَﺎﺭِ، ﻭَﺩَﺍﻫِﻴَﺔُ ﺍﻟﻌَﺎﺭِ ﻭَﺍﻟﺴَّﺘَّﺎﺭِ .
ﻓَﻜَﻢْ ﻣِﻦْ ﻋَﺎ ﺋِﻼَﺕٍ ﻛَﺒِﻴْﺮَﺓٍ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻓِﻲ ﺭَﻏَﺪٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻐَﻴْﺶِ ﻭَﺑُﻴُﻮْﺕٍ ﻛَﺜِﻴْﺮَﺓٍ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺃﻫِﻠَﺔً ﺑِﺄَﻫْﻠِﻬَﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﺑَّﺖْ ﻓِﻴْﻬِﻢ ﻋَﻘَﺎﺭِﺏُ ﺍﻟﺘَّﻨَﺰُﻉِ ﻭَﺳَﺮَﻯ ﺳُﻤُّﻬَﺎ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻬِﻢ، ﻭَﺃَﺧَﺬَ ﻣِﻨْﻬُﻢُ ﺍﻟﺸَﻴْﻄَﺎﻥُ ﻣَﺄْﺧَﺬَﻩُ ﺗَﻔَﺮَّﻗُﻮْﺍ ﺷَﺬَﺭَ ﻣَﺬَﺭَ ﻓَﺄَﺻْﺒَﺤَﺖْ ﺑُﻴُﻮْﺗَﻬُﻢْ ﺧَﺎﻭِﻳَﺔً ﻋَﻠَﻰ ﻋُﺮُﻭْﺳِﻬَﺎ
( ﺍﻟﺮﺋﻴﺲ ﺍﻷﻛﺒﺮ ﻟﺠﻤﻌﻴﺔ ﻧﻬﻀﺔ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﺸﻴﺞ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﻣﺤﻤﺪ ﻫﺎﺷﻢ ﺃﺷﻌﺮﻱ , ﻣﻘﺪﻣﺔ ﺍﻟﻘﺎﻧﻮﻥ ﺍﻷﺳﺎﺳﻲ ﻟﺠﻤﻌﻴﺔ ﻧﻬﻀﺔ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ )
Perpecahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan di sepanjang zaman.
Bahkan pangkal kehancuran dan kemacetan, sumber keruntuhan dan kebinasaan, dan penyebab kehinaan dan kenistaan. Betapa banyak keluarga keluarga besar, semula hidup dalam keadaan makmur, rumah-rumah penuh dengan penghuni, sampai satu ketika kalajengking perpecahan merayapi mereka, bisanya menjalar meracuni hati mereka dan syaithan pun melakukan perannya, mereka kocar-kacir tak karuan. Dan rumah-rumah mereka runtuh berantakan.
(Rais Akbar Jamiyah
Nahdlatul Ulama Hadlratussyekh
Muhammad Hasyim Asy’ari, Muqaddimah Qanun Asasi)
Bismillahirrahmanirrahim
1. Nahdlatul Ulama senantiasa mengawal Pancasila dan NKRI serta keberadaannya tidak dapat bisa dipisahkan dari keberadaan NKRI itu sendiri. Nahdlatul Ulama mengajak seluruh ummat islam dan bangsa
Indonesia untuk senantiasa mengedepankan pemeliharaan negara dengan menjaga sikap moderat dan bijaksana dalam menanggapi berbagai masalah. Toleransi, demokrasi dan terwujudnya akhlakul karimah dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat harus terus diperjuangkan bukan hanya demi keselamatan dan harmoni kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di Indonesia ini saja, tetapi juga sebagai inspirasi bagi dunia menuju solusi masalah-masalah peradaban yang dihadapi dewasa ini.
2. Lemahnya penegakan hukum dan kesenjangan ekonomi merupakan sumber-sumber utama kegelisahan masyarakat selain masalah-masalah sosial seperti budaya korupsi, rendahnya mutu pendidikan dan sumberdaya manusia, meningkatnya kekerasan dan kemerosotan moral secara umum. Pemerintah diimbau agar menjalankan kebijakan-kebijakan yang lebih efektif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut termasuk dengan menerapkan kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak kepada yang lemah (affirmatif) seperti reformasi agraria, pajak progresif, pengembangan strategi pembangunan ekonomi yang lebih menjamin pemerataan serta pembangunan hukum ke arah penegakkan hukum yang lebih tegas dan adil dengan tetap menjaga prinsip praduga tak bersalah dalam berbagai kasus yang muncul. Penyelenggaraan negara oleh pemerintah dan unsur-unsur lainnya harus senantiasa selaras dengan tujuan mewujudkan maslahat bagi seluruh rakyat (tasharraful imam manutun bi maslahatirroiyyah).
3. Perkembangan teknologi informasi, termasuk internet dan media-media sosial, serta peningkatan penggunaannya oleh masyarakat membawa berbagai manfaat seperti sebagai sarana silaturahmi nasrul ilmi taawwun alal birri dan sebagainya, tetapi juga mendatangkan dampak-dampak negatif seperti cepatnya penyebaran fitnah dan seruan seruan kebencian, propaganda radikalisme, pornografi, dan halhal lain yang dapat merusak moral dan kerukunan masyarakat. Pemerintah diimbau untuk mengambil langkah-langkah yang lebih efektif baik dalam mengatasi dampak-dampak negatif tersebut maupun pencegahanpencegahannya. Pada saat yang sama para pemimpin masyarakat dihimbau untuk terus membina dan mendidik masyarakat agar mampu menyikapi informasiinformasi yang tersebar secara lebih cerdas dan bijaksana sehingga terhindar dari dampak-dampak negatif tersebut.
4. Para pemimpin negara, pemimpin masyarakat, temasuk pemimpin
Nahdlatul Ulama agar senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat dengan senantiasa arif dan bijaksana dalam menjalankan tugas masing-masing dengan penuh tanggung jawab adil dan amanah dengan menomorsatukan kemaslahatan masyarakat dan NKRI.
5. Para ulama dalam majlis ini mengusulkan diselenggarakannya forum silaturrahmi di antara seluruh elemen-elemen bangsa untuk mencari solusi berbagai permasalahan yang ada, mencari langkah-langkah antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan perkembangan di masa depan serta rekonsiliasi diantara sesama saudara sebangsa. Nahdlatul Ulama diminta untuk mengambil inisiatif bagi terwujudnya forum tersebut.
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﻮﻓﻖ ﺇﻟﻰ ﺃﻗﻮﻡ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ
Sarang, 16 Maret 2017
Mantep gan artikelnya, saya mendukung kalo diselenggarakan forum silaturohmi, untuk kebaikan bersama...majasihbinfonya gan.
ReplyDeleteInternet bisa digunakan hal yang positif salah satunya untuk membuat forum.saya sangat setuju
ReplyDeleteBlognya sangat bermanfaat, artikelnya juga bagus-bagus. Bisa untuk pembelajaran dan menambah wawasan tentang agama
ReplyDelete