Obat obatan yang kadaluwarsa apakah bahaya ?
Muslim Bersatu - Ketika makanan kedaluwarsa beberapa orang mungkin ragu mengonsumsinya khawatir sudah basi. Nah bagaimana kalau obat yang kedaluwarsa? Berapa di antara kita yang mau untuk menelan obat tanpa berpikir apakah ada efek sampingnya?
Menjawab hal tersebut studi terbaru yang dipublikasi di jurnal Wilderness & Environmental Medicine menemukan bahwa obat yang kedaluwarsa sebetulnya aman bahkan tetap efektif. Pemimpin studi Dr Emma Browne dari British Antarctic Survey Medical Unit mengetahuinya setelah menguji lima jenis obat kedaluwarsa.
Obat kedaluwarsa yang diuji adalah atropin, nifedipin, antibiotik flucloxacillin, bendroflumetiazid, dan naproksen. Seluruh obat dipakai untuk menemani tim survei Inggris ke Antartika dan rata-rata sudah 1-4 tahun lewat masa kedaluwarsa.
Dalam tes laboratorium Dr Emma dan timnya menemukan bahwa senyawa aktif dalam obat masih stabil dan secara teori seharusnya tetap efektif. Hanya saja peneliti menggarisbawahi kelemahan studi bahwa mereka tidak tahu pasti temperatur yang dialami obat selama dalam perjalanan melewati suhu tropis.
"Tanggal kedaluwarsa obat adalah tanggal jaminan produsen bahwa isi obat masih stabil dalam kondisi yang direkomendasikan dan paket asli," kata Dr Emma seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/2/2019).
"Lewat tanggal kedaluwarsa bukan berarti obat sudah tidak efektif atau berbahaya. Untuk beberapa obat jarak untuk hal ini bisa jadi 3-4 tahun lebih lama dari tanggal kedaluwarsa yang tertera," lanjutnya.
Menurut Dr Emma studinya bisa jadi hal yang patut didiskusikan oleh para dokter terutama untuk mereka yang beroperasi di daerah terpencil. Di tempat-tempat sulit terjangkau dokter mungkin harus menghadapi keadaan darurat dengan obat kedaluwarsa.
"Dokter harus memutuskan apakah memberikan pasien obat kedaluwarsa atau membiarkan kondisi berharap pasien bisa sembuh sendiri. Ini adalah dilema etika yang besar," pungkas Dr Emma.
No comments