Asal Usul Kata Untuk Kota Suci Yerussalem Dari Berbagai Bahasa - Portal Aswaja
Portal Aswaja - Yerussalem merupakan kota tua yang sudah eksis di sekitar abad ke-3 SM. Secara etimologis, kata Yerussalem satu makna dengan Salam yang berarti damai atau tenteram.
Dalam bahasa Yunani dan Latin kata ini ditulis Hierosolyma. Dalam bahasa Ibrani, Yerussalem disebut dengan Yerushalayim, dalam bahasa Arab Yerussalem disebut dengan bahasa Ursalim-Al-Quds. Akar kata Semitik untuk nama Yerussalem yang banyak disetujui adalah 'S-L-M' yang dalam bahasa Arab maupun Ibrani berarti damai. Sebuah kota yang disebut Rusalimum atau Urusalimum muncul dalam catatan Mesir kuno sebagai sebuah rujukan pertama bagi Yerussalem.
Bentuk Yerushalayim (bahasa Ibrani) pertama kali muncul dalam kitab Yosua. Bentuk ini merupakan semacam derivasi dari Yerusha dan nama asli Shalem yang bukan merupakan evolusi fonetik sederhana dari bentuk ini dalam surat Amarna.
Umumnya akhiran -im menunjukkan bentuk jamak dalam sistem bahasa Ibrani dan -ayim merupakan bentuk ganda sehingga membahwa pada anggapan bahwa nama tersebut mengacu pada fakta kota tersebut terletak pada dua bukit, serta digunakan untuk penanda kota-kota hulu-hilir.
Kota ini diklaim sebagai ibukota israel dan dianggap bagian penting dari sistem ideologi Zionisme. Secara de facto Yerussalem dikuasai oleh israel. Sementara itu bagi penduduk Palestina , Yerussalem juga dianggap sebagai ibukota Palestina. Kota yang bersejarah itu adalah warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1981.
Menurut tradisi Yahudi, kota ini didirikan oleh Shem dan Eber, nenek moyang Abraham. Dalam kisah Alkitab, saat pertama kali disebutkan, Yerussalem yang dikenal sebagai Salem telah dikuasai oleh Melkisedek, sekutu Abraham. Kemudian, pada masa Yosua, Yerussalem berada di teritori suku Benyamin namun masih dalam kuasa independen orang Yebus hingga ditaklukkan oleh Daud dan dijadikan ibukota Kerajaan Israel.
Secara geografis letak Yerussalem menjulang tinggi di bukit Yehuda, sekitar 50 km dari Laut Tengah dan sekitar 30 km sebelah barat ujung utara Laut Mati.
Untuk bisa mengetahui perkembangan Yerussalem bisa dengan meneliti sisi-sisi geografisnya. Terdapat banyak sekali perubahan mencolok yang terjadi dengan lembah dan bukit disana. Hal tersebut karena terjadinya ribuan bencana. Baik karena faktor alam maupun ulah manusia.
sumber : Muhammad Muhibbuddin "Keajaiban Yerussalem"
No comments