BREAKING NEWS :
Loading...

Pengertian dan kedudukan Hadist


PORTAL ASWAJA Manusia diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi ini sebagai pemelihara kelangsungan mahluk hidup dan dunia seisinya. Dalam rangka itulah Allah membuat  sebuah undang-undang yang nantinya manusia bisa menjalankan tugasnya dengan baik, manakala ia bisa mematuhi perundang-undangan yang telah dituangkan-Nya dalam kitab suci Al-Qur’an.Pada kitab suci orang muslim ini, telah dicakup semua aspek kehidupan, hanya saja, berwujud teks yang sangat global sekali, sehingga dibutuhkan penjelas sekaligus penyempurna akan eksistensinya. Maka, Allah mengutus seorang nabi untuk menyampaikannya, sekaligus menyampaikan risalah yang ia emban. Dari sang Nabi inilah yang selanjutnya lahir yang namanya hadits, yang mana kedudukan dan fungsinya amat sangatlah urgen sekali.

Oleh karena itu, mau tidak mau peranan penting hadits terhadap Al-Qur’an dalam melahirkan hukum Syariat Islam tidak bisa di kesampingkan lagi, karena tidak mungkin  umat Islam memahami ajaran Islam dengan benar jika hanya merujuk pada Al-Qur’an saja, melainkan harus diimbangi dengan Hadits, lebih-lebih dapat disempurnakan lagi dengan adanya sumber hukum Islam yang mayoritas ulama’ mengakui akan kehujahannya, yakni ijma’ dan qiyas.

Bagaimana kedudukan Hadits terhadap Hukum Islam? Al-Qur’an dan Hadis merupakan dua sumber hukum syariat islam yang tetap, yang orang islam tidak mungkin memahami syariat islam secara mendalam dan lengkap dengan tanpa kembali kepada kedua sumber islam tersebut.
Banyak ayat Al-Qur’an  dan Hadis yang memberikan pengertian bahwa hadis itu merupakan sumber hukum islam selain al-qur’an yang wajib diikuti, baik dalam perintah maupun larangannya. Uraian di bawah ini merupakan paparan tantang kedudukan hadis sebagai sumber hukum islam dengan melihat beberapa dalil, baik naqli maupun aqli.
1.    Dalil Al-Qur’an
Artinya: Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam Keadaan kamu sekarang ini[254], sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya[255]. karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, Maka bagimu pahala yang besar. (Qs. Ali Imran:179)


TAG : pengertian hadits menurut bahasa dan istilah,pengertian hadits shahih,pengertian hadits hasan,pengertian hadits maudhu,pengertian hadits ahad,pengertian hadits nabawi,pengertian hadits menurut para ahli,pengertian hadits mursal,pengertian hadits qauliyah,pengertian hadits arbain,pengertian hadits mauquf,pengertian hadits dan sunnah,pengertian hadits pdf,pengertian hadits marfu,pengertian hadits riwayah,pengertian hadits qudsi dan contohnya,pengertian hadits secara istilah,pengertian hadits palsu,pengertian hadits tematik,pengertian hadits menurut bahasa dan istilah pdf,definisi hadits menurut istilah dan bahasa,pengertian hadist menurut bahasa dan istilah,definisi hadits menurut bahasa dan istilah,pengertian hadits dalam bahasa dan istilah,pengertian ilmu hadits menurut bahasa dan istilah,pengertian hadits qudsi menurut bahasa dan istilah,pengertian hadits shahih menurut bahasa dan istilah,apa pengertian hadits menurut bahasa dan istilah,pengertian hadits mutawatir menurut bahasa dan istilah,pengertian ulumul hadits menurut bahasa dan istilah,sebutkan pengertian hadits menurut bahasa dan istilah,makalah pengertian hadits menurut bahasa dan istilah,pengertian hadits ahad menurut bahasa dan istilah,pengertian hadis menurut bahasa istilah dan ulama,pengertian hadist menurut bahasa istilah dan ulama,pengertian hadis dalam bahasa dan istilah,jelaskan pengertian hadist menurut bahasa dan istilah,definisi al-hadits menurut bahasa dan istilah,pengertian hadits qudsi dan nabawi,pengertian hadits qudsi beserta contohnya,pengertian hadits qudsi menurut para ahli,pengertian hadits qudsi pdf


No comments

Powered by Blogger.