Pembantaian Ulama dan Santri Pemberontakan PKI Madiun 1948
PORTAL ASWAJA Selain aparat pemerintah, warga sipil khususnya para kiyai dan para santrinya yang tak bersalah, nyatanya adalah sasaran serangan-serangan sistematis dan keji oleh PKI. Koran seperti Sin Po hingga saksi yang masih hidup menceritakan peristiwa biadab tersebut. Sebuah bukti bahwa pemberontakan Madiun bukanlah pembelaan diri.
Seorang antropolog Amerika, Robert Jay, yang mulai tahun 1953, turun ke Jawa Tengah menggambarkan kekejaman PKI. “Mereka menggunakan kekuatan mereka untuk melenyapkan bukan saja para pejabat pemerintah pusat, tapi juga penduduk biasa yang merasa dendam. Mereka itu terutama ulama-ulama tradisionalis, santri dan lain-lain yang dikenal karena kesalihan mereka kepada Islam. Mereka ini ditembak, dibakar sampai mati, atau dicincang-cincang, kadang-kadang ketiga-tiganya sekaligus. Masjid dan madrasah dibakar, rumah-rumah pemeluknya dirampok dan dirusak.”
Seorang narasumbernya bercerita kepada Robert Jay,
“Soalnya begini Mas. Kami mulai mendengar kabar itu dari Madiun. Ulama-ulama dan santri-santri mereka dikunci di dalam madrasah, lalu madrasah-madrasah itu dibakar. Mereka itu tidak berbuat apa-apa, orang-orang tua yang sudah ubanan, orang-orang dan anak-anak laki-laki yang baik. Hanya karena mereka itu muslim saja. Orang dibawa ke alun-alun kota, di depan masjid, kemudian kepala mereka dipancung. Parit-parit di sepanjang jalan itu digenangi darah setinggi tiga sentimeter, Mas.”
Di Madiun, Sin Po menulis laporan dari saksi mata. Sesudah perebutan kekuasaan menyusul tindakan pembersihan,
“Semoea pemimpin Masjoemi dan PNI ditangkep atawa diboenoeh dengan tida dipreksa poela. Kekedjaman di Kota Madiun djadi memoentjak, koetika barisan ‘warok’ ponorogo masoek kota dengen bersendjata revolver dan klewang. Di mana ada terdapat orang-orang Masjoemi, PNI atawa jang ditjoerigakan, zonder banjak tjingtjong lagi lantas ditembak. Belon poeas dengan ini tjara, korban itoe laloe disamperi dan klwangnja dikasi bekerdja oentoek pisahken kepalanja sang korban dari toeboehnja. Kedjadian atawa pemboenoehan stjara ini dilakoekan di berbagai bagian dari kota dan sakiternja, hingga dalam tempo beberapa hari sadja darah manoesia telah membandjiri kota Madioen. Soenggoe keadahan sangat mengerihkan teroetama djika orang melihat dengen mata sendiri, orang-orang jang diboenoeh pating gletak di sepandjang djalan sampe bebrapa hari tida ada jang mengangkat.”
Sin Po 1 Oktober 1948, memberitakan, ” pembrontakan communist itoe ditoedjoekan kerna kaoem FDR-PKImerasa tida soeka pada Masjoemi dan banjak sekali orang-orang jang Masjoemi di daerah jang didoedoekin oleh communist telah diboenoe dengen kekedjaman.
Serangan ke Pesantren Sabilul Muttaqien
Belakangan tim koran Jawa Pos yang terdiri atas Maksum, Sunyoto, dan Zainuddin, mewawancarai saksi-saksi hidup, baik tokoh-tokoh yang turut dalam operasi penumpasan, maupun para korban yang luput dari aksi pembantaian oleh kaum komunis.
Hasil wawancaranya mengungkap PKI memakan korban, khususnya kiai. Salah satu yang menjadi sasaran adalah Pesantren Sabilul Muttaqien atau yang lebih dikenal dengan Pesantren Takeran.
Bersamaan dengan kudeta terhadap pemerintah, pendukung PKI mengincar tokoh-tokoh dari PesantrenTakeran yang dianggap sebagai musuh utama mereka. Sebab, Pesantren Takeran pimpinan Kiai Imam Mursjid Muttaqien yang masih berusia 28 tahun itu adalah pesantren yang paling berwibawa di kawasan Magetan..
Pada tanggal 17 September 1948, tepatnya hari Jumat Pon, Kiai Hamzah dan Kiai Nurun yang berasal dari Tulungagung dan Tegal Rejo berpamitan kepada Kiai Imam Mursjid. Kepergian Kiai Hamzah dan Kiai Nurun ke Burikan itu ternyata untuk yang terakhir kalinya.
Sebab pada hari Sabtu Wage, 18 September 1948, Pesantren Burikan diserbu oleh PKI, dan tokoh-tokoh pesantren serta para santri, termasuk Kiai Hamzah dan Kiai Nurun yang masih ada di pesantren tersebut, diseret ke Desa Batokan yang letaknya hanya 500 meter dari Pesantren Burikan.
Sumber : faktakita.net
TAG : penjelasan tentang pki,penjelasan tentang pki madiun,penjelasan tentang partai pki,penjelasan tentang peristiwa g30s pki,penjelasan tentang g30s pki,penjelasan singkat tentang pki,penjelasan tentang pemberontakan pki di madiun,penjelasan tentang pemberontakan pki,penjelasan pki madiun,penjelasan tentang penumpasan pemberontakan pki madiun,penjelasan tentang pelatihan kemiliteran pki,penjelasan singkat tentang g30s pki,penjelasan tentang penumpasan g30 s/pki,penjelasan tentang pki madiun 1948,penjelasan singkat pki madiun,penjelasan pemberontakan pki madiun 1948,penjelasan tentang pemberontakan pki madiun,penjelasan pki madiun 1948,penjelasan singkat tentang pemberontakan pki di madiun,penjelasan partai pki,pengertian partai pki,penjelasan singkat tentang pki madiun,penjelasan singkat pki,penjelasan singkat pemberontakan pki madiun,penjelasan singkat pemberontakan pki,penjelasan singkat pemberontakan pki di madiun,pengertian tentang g 30 s pki,penjelasan tentang pemberontakan g 30 s pki,penjelasan peristiwa g30s/pki,penjelasan peristiwa g 30 s pki,penjelasan pemberontakan pki di madiun,penjelasan tentang pemberontakan pki pada tahun 1948.
No comments