Gus Mus: Berani Sekali Allah "Disuruh" Ngurusi Pilkada
Gus Mus: Berani Sekali
Allah "Disuruh" Ngurusi Pilkada
Portal Aswaja
Mustasyar PBNU KH A Mustofa Bisri
merasa perihatin saat ini banyak orang yang meneriakkan Allahu Akbar tidak
hanya di dalam shalat, tetapi juga dibawa di jalan-jalan, bahkan sampai
dibawa-bawa dalam urusan Pilkada. Lantas kiai yang akrab disapa Gus Mus itu
mempertanyakan sebenarnya mereka mengetahui atau tidak maksud dari Allahu
Akbar.
“Masak urusan Pilkada Gusti Allah diajak? Saya tanya, apa arti sampean
mengucapkan Allahu Akbar? Apa, kok enggak ada yang jawab? Allah Maha Besar,
sebesar apa Allah kok sampean mengatakan terbesar? Wong pengajian akbar, masjid
akbar, dan imam besar juga ada, apa Tuhan sebesar itu?” tutur Gus Mus disambut
tawa hadirin saat mengisi pengajian yang digelar oleh LDNU Jawa Barat di Masjid
Raya Bandung, Senin (13/3) malam.
Gus Mus menceritakan bahwa dirinya pernah menggambar planet-planet,
akhirnya ia menyimpulkan bumi itu sebesar biji kacang hijau. Suatu kita Gus Mus
bertemu dengan ilmuan yang mengerti bidang tersebut mengatakan terlalu besar
kalau digambarkan dengan kacang hijau, bahkan sebutir debu saja terlalu besar.
“Lha kalau sebesar debu, saya menerangkan kawan-kawan bagaimana. Makanya
saya besarkan (gambar bumi) sekacang hijau. Sekarang pertanyaanya di manakah
kita?” tutur pengasuh Pesantren Raudhatut Thalibin Rembang itu pada acara yang
dihadiri Wali Kota Bandung dan Kapolda Jabar.
“Ketika Allahu Akbar, di kepala sampean ada siapa? Kalau mengucapkan Allahu
Akbar, tapi di dalam kepada terpikir Haji Sulam Jualan Bubur. Jangan
sembarangan Allahu Akbar dulu, bahwa banyak ulama pingsan karena tahu betapa
kecil kita ini. Bersamaan dengan 7,5 miliar penghuni di kacang hijau yang sudah
saya besar tadi,” sambung Gus Mus.
Gus Mus tertawa kalau ada orang yang sombong dalam kacang hijau. Ada yang
merasa seperti Gusti Allah. Kalau dia marah dipikir Allah juga marah, kalau dia
geram, dia pikir Allah juga geram. “Bandung saja tidak kelihatan, apalagi
TPS-TPS. Allahu sebesar itu, tapi disuruh "ngurusi" Pilkada, berani
sekali orang-orang Indonesia ini. Jangan mengatakan Allahu Akbar, tapi merasa
dirinya lebih besar dengan yang lain,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut Gus Mus mengutip pendapat kakaknya yakni Kiai
Cholil Bisri, “Kalau tidak bisa mengetahui bagaimana besarnya Allah, sudahlah
maknai Allahu Akbar, aku sangat kecil sekali.”
Gus Mus mengakui bahwa memang sukar apabila mengecilkan diri sendiri,
apalagi bagi yang mempunyai jabatan. “Jadi kita itu bagaimana, mengecilkan diri
sendiri tidak bisa, membesar Tuhan tidak mampu,” jelasnya disambut hening oleh
hadirin yang juga memenuhi alun-alun kota Bandung.
No comments