BREAKING NEWS :
Loading...

Berikut adalah karya puisi Ibu Gus Mus

 
 
Muslim bersatu -

Puisi-puisi KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) 

Ibu
Kaulah gua teduh 
tempatku bertapa bersamamu
Sekian lama
Kaulah kawah
dari mana aku meluncur dengan perkasa
Kaulah bumi
yang tergelar lembut bagiku
melepas lelah dan nestapa
gunung yang menjaga mimpiku
siang dan malam
mata air yang tak brenti mengalir
membasahi dahagaku
telaga tempatku bermain
berenang dan menyelam

Kaulah, ibu, laut dan langit
yang menjaga lurus horisonku
Kaulah, ibu, mentari dan rembulan
yang mengawal perjalananku
mencari jejak sorga
di telapak kakimu


(Tuhan,
aku bersaksi
ibuku telah melaksanakan amantMu
menyampaikan kasihsayangMu
maka kasihilah ibuku
seperti Kau mengasihi
kekasih-kekasihMu
Amin).

1414


nazar ibu di karbala

pantulan mentari
senja dari kubah keemasan
mesjid dan makam sang cucu nabi
makin melembut
pada genangan
airmata ibu tua
bergulir-gulir
berkilat-kilat
seolah dijaga pelupuk
agar tak jatuh
indah warnanya
menghibur bocah berkaki satu
dalam gendongannya
tapi jatuh juga akhirnya
manik-manik bening berkilauan
menitik pecah
pada pipi manis kemerahan
puteranya

"ibu menangis ya, kenapa?"
meski kehilangan satu kaki
bukankah ananda selamat kini
seperti yang ibu pinta?"
"airmata bahagia, anakku
kerna permohonan kita dikabulkan
kita ziarah kemari hari ini
memenuhi nazar ibumu."
cahaya lembut masih memantul-mantul
dari kedua matanya
ketika sang ibu tiba-tiba brenti
berdiri tegak di pintu makam
menggumamkan salam:
"assalamu 'alaika ya sibtha rasulillah

salam bagimu, wahai cucu rasul
salam bagimu, wahai permata zahra."
lalu dengan permatanya sendiri
dalam gendongannya
hati-hati maju selangkah-selangkah
menyibak para peziarah
yang begitu meriah

disentuhnya dinding makam seperti tak sengaja
dan pelan-pelan dihadapkannya wajahnya ke kiblat
membisik munajat:
"terimakasih, tuhanku
dalam galau perang yang tak menentu
engkau hanya mengujiku
sebatas ketahananku
engkau hanya mengambil suami
gubuk kami
dan sebelah kaki
anakku
tak seberapa
dibanding cobamu
terhadap cucu rasulmu ini
engkau masih menjaga
kejernihan pikiran
dan kebeningan hati
tuhan,
kalau aku boleh meminta ganti
gantilah suami, gubuk, dan kaki anakku
dengan kepasrahan yang utuh
dan semangat yang penuh
untuk terus melangkah
pada jalan lurusmu
dan sadarkanlah manusia
agar tak terus menumpahkan darah
mereka sendiri sia-sia
tuhan,
inilah nazarku
terimalah."


Karbala, 1409

Cinta Ibu

Seorang ibu mendekap anaknya yang
durhaka saat sekarat
airmatanya menetes-netes di wajah yang
gelap dan pucat
anaknya yang sejak di rahim diharap-
harapkan menjadi cahaya
setidaknya dalam dirinya
dan berkata anakku jangan risaukan dosa-
dosamu kepadaku
sebutlah namaNya, sebutlah namaNya.
Dari mulut si anak yang gelepotan lumpur
dan darah
terdengar desis mirip upaya sia-sia
sebelum semuanya terpaku
kaku.


Puisi KH D Zawawi Imron

Ibu

kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
hanya mataair airmatamu ibu, yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu engkau ibu dan aku anakmu
bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku






















Penulis - Saiful Chamdi
Terkait - puisi gus mus sujud,puisi gus mus ibu,puisi gus mus tuhan kami sangat sibuk,puisi gus mus tentang cinta,puisi gus mus tentang agama,puisi gus mus mp3,puisi gus mus gus jakfar,puisi gus mus bagaimana,puisi gus mus terbaru,puisi gus mus aku harus bagaimana,puisi gus mus agama,puisi gus mus aku manusia,puisi gus mus aku menyayangimu,puisi gus mus amplop,puisi gus mus adzan,puisi gus mus ayah,puisi gus mus bagaimana aku menirumu oh kekasihku,puisi gus mus bila kutitipkan,puisi gus mus buat istri,puisi gus mus bila kutitipkan mp3,puisi gus mus balsem,puisi gus mus buah mata,puisi gus mus bagimu,puisi gus mus bahasa jawa,puisi gus mus bencana alam,puisi gus mus cinta,puisi gus mus cinta rasul,puisi gus mus cinta tanah air,puisi gus mus cinta ibu,puisi gus mus cintamu,puisi gus mus cintaku,puisi gus mus.com,puisi gus mus celana cingkrang,puisi gus mus wanita cantik sekali di multazam,puisi gus mus wanita cantik,puisi gus mus dibajak,puisi gus mus dibajak felix,puisi gus mus dalam kereta,puisi gus mus dibajak felix siauw,puisi gus mus di negeri amplop,puisi gus mus dibaca ganjar,puisi gus mus di acara mata najwa,puisi gus mus dzikir,puisi gus mus dalam renungan malam,ebook puisi gus mus,puisi gus mus felix,puisi gus mus felix siauw,puisi gus mus full,puisi gus mus fuib,puisi gus mus idul fitri,puisi gus mus tentang idul fitri,

No comments

Powered by Blogger.