Membagikan Masalah Pribadi pada Media Online
Media online dan Hidupmu |
Portal Aswaja - Salah satu hal penting bagi suami-istri yang perlu dijaga dalam masalah kewajibannya adalah menjaga aib pasangan. Di era digital seperti sekarang ini, kewajiban ini acap kali terabaikan di tengah kecanggihan media sosial begitu memfasilitasi orang untuk berbagi masalah pribadi.
Ketika istri berada di rumah, hendaknya bisa menjaga kehormatan diri, harta dan anak-anaknya. Rasulullah bersabda, “Dan seorang istri menjadi pemimpin di rumah suaminya, dan kelak akan diminta pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR Bukhari)
Suatu saat, Umar diberi tahu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai istri salihah:
أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ
“Maukah aku beritahukan simpanan paling baik yang disimpan oleh seseorang? Yaitu istri yang salihah yang apabila suaminya melihatnya maka ia akan menyenangkannya, dan apabila ia memerintahkannya, maka diapun mentaatinya, dan kalau suaminya pergi maka dia akan menjaga (amanah)nya.” (HR Abu Daud)
Dari beberapa hadits itu, istri wajib menjaga aib suaminya. Berbagai masalah yang ada di rumah tangganya, tidak boleh disebarkan melalui status media sosial seperti: WA, FB, Instagram dan lain sebagainya. Demikian juga suami. Kepala keluarga yang salih adalah yang mampu menjaga rahasia atau aib keluarganya. Sekecewa apapun kepada istri, tidak dibenarkan mengumbarnya di depan umum atau bahkan di media sosial.
Suatu saat Rasulullah mewanti, “Sesunggguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menyebarluaskan keburukan istrinya, dan sang istri yang juga menyebarluaskan keburukan suaminya, kemudian rahasianya menjadi tersebar.” (HR Muslim)
Untuk mengatasinya, Dr Nashir mempunyai solusi cukup jitu, yaitu tidak membawa masalah rumah tangga keluar rumah. Kata beliau, “Tidak selayaknya suami istri membawa-bawa masalah yang sedang mereka hadapi keluar dari kawasan rumahnya, terutama kepada saudara mereka. Hal ini jelas akan menambah nyala api yang sedang berkobar. Karena bagaimanapun juga orang lain tidak dapat mengetahui secara persis apa yang terjadi. Apalagi bila mereka mendengar dari salah satu pihak saja. Sehingga mereka memberi keputusan yang tidak adil.”
Mulai saat ini, agar keluarga tetap harmonis, mari berhati-hati dalam menulis status di media sosial. Media sosial memang bak pisau bermata dua yang bisa digunakan untuk hal positif dan negatif. Membicarakan aib keluarga di media sosial adalah faktor determinan yang bisa merusak rumah tangga.
Penulis - Saiful Chamdi
terkait - masalah pribadi adalah,masalah pribadi sosial,masalah pribadi remaja,masalah pribadi artinya,contoh masalah pribadi
terkait - masalah pribadi adalah,masalah pribadi sosial,masalah pribadi remaja,masalah pribadi artinya,contoh masalah pribadi
No comments