Kisah Sayyidah Maryam Ibunda Nabi Isa dan Hikmah nya
Sayyidah Maryam
Portal Aswaja - Kisah Maryam dihantar ke Baitul Maqdis
Pada suatu malam yang sunyi, Maryam dibawa ke Baitul Maqdis oleh ibunya, Hannah. “Aku serahkan anakku ini kepada tuannya. Sebelum ini aku sudah bernazar untuk menyerahkan anakku menjadi hamba abdi di rumah suci ini,” kata Hannah kepada pendeta-pendeta di situ.
“Baiklah, kami akan menjaga anakmu ini,” balas pendeta-pendeta tersebut.
Setelah Hannah pulang, tinggallah Maryam di tempat suci itu. Ramai pendeta berebut untuk memelihara Maryam. Pelbagai alasan diberi mereka agar dapat mengasuh Maryam. Pendeta yang paling tegas sekali ialah Nabi Zakaria a.s.. Baginda menyatakan bahawa baginda mempunyai hubungan kekeluargaan dengan keluarga Imran, yaitu keluarga Maryam. Semua pendeta tidak mahu mengalah. Mereka sepakat membuang pensil masing-masing ke dalam sungai. Pensil siapa yang tidak tenggelam, maka dialah yang berhak menjaga Maryam. Hanya pensil Nabi Zakaria sahaja yang tidak tenggelam. Maka Maryam pun diserahkan kepada Nabi Zakaria. Nabi Zakaria memelihara Maryam dengan penuh kasih sayang dan dijaga seperti anaknya sendiri.
Rasa cinta dan kasih sayang Zakaria terhadap Maryam sebagai anak saudara isterinya yang ditinggalkan ayahnya meningkat menjadi rasa hormat dan takzim tatkala terjadi suatu peristiwa yang menandakan bahawa Maryam bukanlah gadis biasa sebagaimana gadis-gadis yang lain, tetapi ia adalah wanita pilihan Allah untuk suatu kedudukan dan peranan besar di kemudian hari.
Pada suatu hari tatkala Zakaria datang sebagaimana biasa, mengunjungi Maryam, ia mendapatinya lagi berada di mihrabnya tenggelam dalam ibadah berzikir dan bersujud kepada Allah. Ia terperanjat ketika pandangan matanya menangkap hidangan makanan berupa buah-buahan musim panas terletak di depan Maryam yang lagi bersujud. Ia lalu bertanya dalam hatinya, dari manakah gerangan buah-buahan itu datang, padahal mereka masih lagi berada pada musim dingin dan setahu Zakaria tidak seorang pun selain dari dirinya yang datang mengunjungi Maryam. Maka ditegurlah Maryam tatkala setelah selesai ia bersujud dan mengangkat kepala: “Wahai Maryam, dari manakah engkau memperolehi rezeki ini, padahal tidak seorang pun mengunjungimu dan tidak pula engkau pernah meninggalkan mihrabmu? Selain itu buah-buahan ini adalah buah-buahan musim panas yang tidak dapat dibeli di pasar dalam musim dingin ini.” Maryam menjawab: “Inilah peberian Allah kepadaku tanpa aku berusaha atau minta. Dan mengapa engkau merasa hairan dan takjub? Bukankah Allah Yang Maha Berkuasa memberikan rezekinya kepada sesiapa yang Dia kehendaki dalam bilangan yang tidak ternilai besarnya?” Demikianlah Allah telah memberikan tanda pertamanya sebagai mukjizat bagi Maryam, gadis suci, yang dipersiapkan oleh-Nya untuk melahirkan seorang Nabi Besar yang bernama Isa Al-Masih ibn Maryam sebuah nama yang indah yang diberi oleh Allah.
Melihat kepada keperibadian Maryam yang mulia itu, Nabi Zakaria berharap agar dirinya juga dikurniakan cahaya mata, dan Allah telah mengkabulkan doa Nabi Zakaria. Isteri Nabi Zakaria yang sudah tua itu pun mengandung. Nabi Zakaria sungguh gembira apabila dikurniakan seorang anak lelaki. Anak itu diberi nama Yahya. Yahya adalah salah seorang nabi Allah.
Maryam terus membesar menjadi seorang wanita soleh yang amat dihormati. Beliau amat suci dan menjadi contoh kepada semua orang lain. Maryam juga merupakan seorang perempuan yang sangat mulia. Beliau amat taat dalam melaksanakan perintah Allah dan sentiasa menjauhi perbuatan maksiat dan dosa. Setiap hari yang dilaluinya dihabiskan untuk beribadat kepada Allah. Sebagai memenuhi syarat ibu Maryam serta menunaikan nazar ketika beliau mengandungkan Maryam dahulu, Maryam diletakkan di sebuah biara di dalam Masjid al-Aqsa. Di sanalah beliau menumpukan ibadah kepada Allah SWT.
Siti Maryam adalah Wanita Shalehah Yang Menjauhi Gangguan Laki-Laki
Kesucian beliau terpelihara kerana beliau tidak pernah keluar dari biliknya apatah lagi untuk dilihat dan disentuh oleh mana-mana lelaki. Allah memuji Maryam dengan wanita yang benar. Allah Ta’ala berfirman,
مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ ۖ
“Al-Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar…” (QS. Al-Maidah: 75).
Maryam sangat menjaga kesucian dirinya. Ia tidak sembarangan berdekatan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Ia tidak menggoda laki-laki dan juga menjauhi godaan mereka. Apakah wanita tergoda dengan laki-laki? Ya, karena secara naluri, wanita pun memiliki ketertarikan kepada laki-laki. Dan wanita yang baik adalah yang menjaga diri untuk membuat laki-laki tergoda dan menjaga diri dari godaan laki-laki.
Pernah suatu ketika Jibril datang kepada Maryam. Datang dalam fisik laki-laki yang sempurna. Namun Maryam tetap menjaga dirinya. Allah Ta’ala berfirman,
فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا. قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَٰنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا
“Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus ruh Kami (Jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”. (QS. Maryam: 17-18).
Melihat laki-laki yang sangat sempurna ketampanannya, Maryam tidak terkecoh dengan merendahkan dirinya mencoba menarik perhatian laki-laki tersebut. Ia malah berlindung kepada Allah dan meminta laki-laki tersebut menjauh. Hingga akhirnya Jibril mengatakan,
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا
Ia (jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”. (QS. Maryam: 19).
Barulah Maryam tahu bahwa laki-laki tersebut tidak bermaksud menggoda dan mengganggunya. Dan ia juga bisa menjaga diri darinya. Ternyata ia adalah malaikat yang Allah utus untuk menemuinya.
Tempat Persemadian Jenazah Maryam Binti Imran (Virgin Mary)
Berdekatan dengan Gunung Pion (Mount of Pion) di Efesus, Turki (Ephesus, Turkey),disana juga terletaknya sebuah gunung yang tinggi disebut Gunung Koressos (bahasa Inggeris: Mount of Koressos) (bahasa Turki: Bulbul Dagi).Tingginya gunung itu adalah lebih kurang 420 meter dari permukaan laut. Di atasnya dikatakan terdapat sebuah biara kecil yang bermihrab dan atapnya berkubah dikatakan tempat terakhir bagi Siti Maryam binti Imran (Mary) beribadah dan bertahannuth kepada Allah selepas anaknya Nabi Isa Al-Masih diangkat oleh Allah ke langit. Jenazah beliau juga dikatakan telah dimakamkan didalam biara tersebut di tempat sujudnya dibawah mihrabnya. Setiap tahun dikatakan banyak pejiarah yang kebanyakannya terdiri dari pada penganut yang beragama Islam dan Kristian, mereka mendaki gunung tinggi ini semata-mata untuk berziarah dan berdoa kepada Allah untuk mengharapkan kesejahteraan Maryam, khususnya pada tanggal 15 Agustus setiap tahun dikatakan tanggal wafatnya Siti Maryam. (Wallahu a’lam)
Hikmah
Hendaknya wanita muslimah menjadikan Siti Maryam sebagai salah satu teladannya. Janganlah menjadikan orang-orang yang di bawah beliau sebagai teladan. Apalagi dari kalangan non Islam. Agama kita yang mulia banyak melahirkan sosok-sosok wanita tangguh. Mereka hebat dalam menjalani kehidupan dunia, memiliki cita-cita tinggi di akhirat, dan taat kepada Rabb mereka, Allah ﷻ.
Sudah seharusnya wanita muslimah menjaga diri dari laki-laki. Karena itulah kemuliaan. Jangan tertipu dengan ungkapan bahwa kehebatan wanita itu karena mampu menaklukkan laki-laki dengan rayuan. Parameter wanita muslimah bukanlah Cleopatra yang mampu menaklukkan para pembesar dunia dengan tipu dayanya.
Contohlah Siti Maryam, terutama zaman ini interaksi laki-laki dan perempuan hampir tak ada batas. Maryam yang sudah Allah sebut langsung sebagai wanita yang terpilih, wanita baik-baik, wanita yang disucikan, namun masih enggan berdekatan dengan laki-laki karena takut tergoda. Ia takut kalau berdekatannya dengan laki-laki akan menimbulkan sesuatu yang Allah haramkan.
Lalu bagaimana dengan wanita muslimah sekarang? Wanita muslimah saat ini, bukanlah termasuk yang disucikan oleh Allah. Semestinya lebih pintar menjaga diri mereka. Wahai saudara muslimah, mintalah taufik dan pertolongan kepada Allah. Mintalah kepada-Nya penjagaan. Penjagaan kesucian diri dan kehormatan sebagai seorang muslimah.
penulis - Saiful Chamdi
terkait - kisah maryam dalam alquran,kisah maryam lengkap,kisah maryam melahirkan,kisah maryam dan nabi isa,kisah maryam dalam surat maryam,kisah maryam hamil,kisah maryam pdf,kisah maryam hamil tanpa suami,kisah maryam singkat,kisah maryam binti imran,kisah maryam as,kisah maryam alaihissalam,kisah maryam anak imran,kisah maryam anak surga,kisah maryam al quran,kisah ave maryam,kisah al maryam,kisah siti maryam as,kisah maryam a.s,kisah maryam bunda nabi isa,kisah bunda maryam,kisah baby maryam,cerita maryam binti imran,kisah lengkap maryam binti imran,kisah lengkap maryam binti imran pdf,kisah wafatnya maryam binti imran,kisah cinta maryam,cerita kisah maryam,kisah maryam dalam islam,kisah maryam dalam surah maryam,kisah maryam dan zakaria,kisah maryam farihah,
No comments