Gara Gara Dukung Ahok Pembina Masjid Darussalam ini Di Pecat, Apakah Seperti itu Seharusnya???
Ketua Umum Pengurus Masjid Darussalam
Abdul Ghafur membenarkan telah memecat Rasyidin Nawi yang sebelumnya menjabat
sebagai pembina Masjid Darussalam, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Portal Aswaja
Menurut Ghafur,
Rasyidin dipecat lantaran mendukung pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat. “Itu
konsekuensi sebagai pengurus,” kata Ghafur saat ditemui di kediamannya, di
Jalan Pondok Pinang III, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Maret 2017.
Kabar pemecatan Rasyidin sebelumnya beredar luas di media sosial. Dalam sebuah foto yang menampilkan sosok Rasyidin, juga disandingi dengan foto surat pemecatannya. Seorang netizen memberikan keterangan dalam foto itu bahwa pengurus masjid di Pondok Pinang itu dipecat karena mendukung Ahok-Djarot.
Ghafur membenarkan
postingan foto tersebut. Dia mengungkapkan, pemecatan tersebut dilakukan pada
Februari 2017 bertepatan dengan keluarnya surat keputusan pemecatan terhadap
Rasyidin. Surat tersebut, ujar dia, disepakati dalam rapat kerja para pengurus
Masjid Darussalam di Bogor, Jawa Barat.
Sekretaris Pengurus Masjid Darussalam Firmansyah mengatakan, keputusan Rasyidin untuk mendukung pasangan calon nomor dua itu berseberangan dengan kesepakatan para pengurus masjid. Padahal, menurut dia, Rasyidin sudah diperingatkan beberapa kali terkait kesepakatan agar memilih pemimpin muslim.
“Karena Rasyidin beda dengan kami, kami ajak diskusi ajak ngobrol untuk sama-sama dengan kami ternyata memang tidak bisa. Bahkan beliau sendiri yang bilang, 'kalau mau pecat gua ya pecat saja'," ujar Firmansyah.
Ghafur menambahkan, sikap dukungan politik Rasyidin ditunjukkan secara terang-terangan. Bahkan, dia mengklaim bahwa Rasyidin sudah mengikrarkan diri dengan memakai baju kampanye Ahok-Djarot. Juga ikut menggalang massa. “Padahal dia orang yang ditokohkan. Dia itu sebagai penasihat masjid,” kata Ghafur.
Menurut Ghafur, meski Rasyidin tak lagi menjadi pengurus masjid, keduanya masih tetap menjalin komunikasi dan masih bertegur sapa jika bertemu. Hanya, kata Ghafur, Rasyidin sudah tidak lagi salat di Masjid Darussalam sejak pemecatan itu.
Sekretaris Pengurus Masjid Darussalam Firmansyah mengatakan, keputusan Rasyidin untuk mendukung pasangan calon nomor dua itu berseberangan dengan kesepakatan para pengurus masjid. Padahal, menurut dia, Rasyidin sudah diperingatkan beberapa kali terkait kesepakatan agar memilih pemimpin muslim.
“Karena Rasyidin beda dengan kami, kami ajak diskusi ajak ngobrol untuk sama-sama dengan kami ternyata memang tidak bisa. Bahkan beliau sendiri yang bilang, 'kalau mau pecat gua ya pecat saja'," ujar Firmansyah.
Ghafur menambahkan, sikap dukungan politik Rasyidin ditunjukkan secara terang-terangan. Bahkan, dia mengklaim bahwa Rasyidin sudah mengikrarkan diri dengan memakai baju kampanye Ahok-Djarot. Juga ikut menggalang massa. “Padahal dia orang yang ditokohkan. Dia itu sebagai penasihat masjid,” kata Ghafur.
Menurut Ghafur, meski Rasyidin tak lagi menjadi pengurus masjid, keduanya masih tetap menjalin komunikasi dan masih bertegur sapa jika bertemu. Hanya, kata Ghafur, Rasyidin sudah tidak lagi salat di Masjid Darussalam sejak pemecatan itu.
“Silaturahmi enggak
boleh putus. Masjid terbuka kok siapa saja salat. Tapi dia sementara ini enggak
ke sana (Masjid Darussalam) lagi. Mungkin merasa bersalah,” ucap Ghafur.
seharusnya lebih bijak mengambil keputusan mana yang benar dan mana yang salah dan jangan asal memecat hehehe
ReplyDeletehadeh jaman sekarang agama dijadikan politik
ReplyDeleteHak pilih merupakan hak pribadi,,,seharusnya jangan di sautpautkan dengan kepengurusan...maaf, bukan berarti saya memilih ahok..looo...makasih infonya gaan..
ReplyDeleteAdeh....kok gutu ya gan?
ReplyDeletenamanya juga politik yang haram akan menjadi halal
ReplyDeleteWah gk setuju sih klo menurut gue.. mending di musyawarahkan terlebih dahulu islam kan tidak mengajarkan kebencian sesama makshluk ciptaan Allah SWT
ReplyDelete