Aksi GP Ansor Jakarta Timur Urus Mayat Pendukung Ahok Mendapat Apresiasi dari Masyarakat Indonesia
GP ANSOR JAKARTA TIMUR
SIAP URUSI JENAZAH YANG DITOLAK KARENA DUKUNG AHOK
Portal Aswaja
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda
Ansor Jakarta Timur siap membantu menerima pengurusan jenazah yang ditolak oelh
masyarakat di lingkungannya karena mendukung calon gubernur petahana Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) pilkada periode 2017-2022. Aksi ini dilakukan menyusul
maraknya gerakan boikot jenazah pendukung Ahok lewat pemasangan spanduk
bertuliskan "masjid ini tidak mensholatkan jenazah pendukung dan pembela
penista agama" di sejumlah musala dan masjid.
"Kami siap salatkan. Kami siap
datang ke lokasi untuk jemput. Kami siapkan imam dan jamaah, bahkan kain kafan
juga kami siap," kata salah satu Ketua Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda
Ansor Jakarta Timur Joemenar kepada Suara.com, Jumat (10/3/2017).
Joemenar menegaskan aksi memboikot
jenazah hanya karena mereka memilih calon gubernur yang tak sesuai dengan
keinginan mereka, tidak dapat dibenarkan.
"Ini kan jadinya pemaksaan untuk
dukung salah satu pasangan calon," kata Joemenar.
Joemenar meyakini isu tersebut
sengaja digencarkan untuk menakut-nakuti warga. Tapi, Joemenar mengimbau warga
tidak usah takut karena Ansor siap membantu untuk mengurus jenazah.
"Makanya kami dan kawan-kawan
lain sepakat. Posisi kami di tengah. Kan kasihan, nggak ada urus jenazah, terus
gimana ini nanti," katanya.
Langkah yang dilakukan Pimpinan
Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur berangkat dari kegelisahan tersebut.
"Yang saya bingung, ilmu
Islamnya gimana itu. Sedangkana (urus jenazah) hukumnya kan fardlu
kifayah," kata dia.
Menurut Joemenar jika aksi boikot
jenazah terus terjadi dan tidak ada penanganan dari pihak berwenang, dampaknya
akan terjadi pemaksaan hak pilih di pilkada Jakarta periode kedua.
"Dampaknya ya unsur pemaksaan
hak pilih. Nah bisa jadi itu unsur, maaf, maaf, ya, untuk pendangkalan akidah.
Karena ini bukan masalah penista agama yang sering dilontarkan di medsos, tapi
masalah kita sebagai sesama muslim, kan orang muslim saling bersaudara, masa
iya kita nggak salatin jenazah," kata dia.
"Kalau ini terus terjadi, bisa
ekstrim ini," kata Joemenar.
Joemenar berharap pemerintah dalam
hal ini komisi pemilihan umum daerah dan panitia pengawas pemilu segera
memberikan solusi.
"Kami akan konsolidasi terus,
akan cross check terus dengan sahabat kami di KPU," kata Joemenar.
Joemenar berharap pelaksanaan pilkada
Jakarta berlangsung lancar dan adil.
Pilkada Jakarta putaran kedua diikuti
dua pasangan calon yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies
Baswedan-Sandiaga Uno.
No comments